Shalawat Kepada Nabi Pada Tasyahhud
Pada Tasyahhud ini Nabi membaca Shalawat Kepada dirinya sendiri. ( HR. Nasaiy dan Abu ‘Awanah ). Juga Nabi saw memerintahkan kepada umatnya agar membaca Shalawat kepadanya pada Tasyahhud. ( HR . Imam Ahmad dan yang lainnya )
Redaksi Shalawat Yang paling Shahih Adalah
اللَهمَّ صَلِّ على محمّدٍ وعلى آلِ محمّدٍ، كما صَلَّيْتَ على آلِ إِبْراهيمَ، إِنَّكَ حَميدٌ مَجيدٌ، اللّهمَّ بارِكْ على محمّدٍ وعلى آلِ محمّدٍ، كما باركْتَ على آلِ إبْراهيمَ، إِنّك حَميدٌ مَجيدٌ. متّفق عليه.
اللّهمَّ صلِّ على محمّدٍوعلى آلِ محمّدٍ، كما صلّيْتَ على إِبْراهيمَ وعلَى آلِ إبراهيمَ، إِنّك حميدٌ مجيدٌ، اللّهمَّ بارِكْ على محمّدٍ وعلى آل محمّدٍ، كما باركْتَ على إبراهيمَ وعلَى آلِ إبراهيمَ، إِنّكَ حميدٌ مجيدٌ. متّفق عليه.
اللّهمَّ صَلِّ على محمّدٍ وعلَى أَزْواجِه وذُرِّيَّتهِ، كما صلّيتَ على آلِ إِبْراهيمَ، وبارِكْ على محمّدٍ وعلَى أَزْواجِه وذُرِِّيَّتِه، كما باركْتَ على آل إِبراهيمَ، إنّك حميدٌ مجيدٌ. متّفق عليه.
15. Mengangkat kedua tangan tatkala bangkit dari Tasyahhud awwal
Ibnu Umar ra mengangkat kedua tangannya sampai batas kedua bahunya tatkala bangkit dari tasyahhud awwal. Beliau menghubungkan hal tersebut kepada Nabi saw . ( HR. Bukhoriy ) ( فتح الباري : 2/ 462)
Karena Demikian, Maka para ‘Ulama Syafi’iyyah mengatakan bahwa mengangkat kedua tangan tatkala bangkit dari tasyahhud awwal itu disunatkan, dan menurut mereka : inilah yang benar.
Disamping hadits tadi, juga ‘Ali bin Abi Thalib ra menyatakan bahwa Nabi saw apabila beliau bangkit dari Tasyahhud awwal mengangkat kedua tangannya sambil bertakbir ( HR. Bukhoriy ) ( المجموع 2/ 409 )
16. Thuma’ninah pada Shalat
Nabi saw bersabda : “ Lakukanlah ruku’ dengan Thuma’ninah, kemudian bangkitlah dari ruku’ sehingga anda berdiri tegak, kemudian lakukanlah sujud dengan thuma’ninah, kemudian bangkitlah dari sujud sehingga anda duduk dengan thuma’ninah, kemudian lakukanlah sujud kedua dengan thuma’ninah, kemudian lakukanlah semua itu pada shalatmu seterusnya”. ( HR. Tujuh ‘Ulama hadits dari Abu Hurairah ) ( بلوغ المرام: 54 )
Pada seuatu ketika Nabi saw melihat seseorang yang tidak menyempurnakan ruku’ dan sujudnya, lantas beliau bersabda: “ Anda tidak melakukan Shalat “ .( HR. Bukhoriy dan yang lainnya dari Hudzaifah ra )
Dan Nabi saw bersabda : “ Jika salah seorang kamu melakukan ruku’, dan pada ruku’nya membaca “ سبحان ربّي العظيم “ tiga kali, maka ruku’nya telah sempurna, tetapi kesempurnaan yang paling minimal”.( HR. Tirmidziy dan Ibnu Majah dari Ibnu Mas’ud ra ) ( المجموع :3/ 8).
Dari Hadits-hadits tersebut para ulama sepakat bahwa thuma’ninah itu wajib. ( تح الباري :2/ 535)
17. Membaca Tasyahhud dengan cara sir
Seluruh ulama sepakat bahwa Tasyahhud - baik awwal maupun akhir - harus dibaca secara sir, berdasarkan hadits shahih riwayat Abu Daud dan Tirmidziy dari Ibnu Mas’ud ra . ( المجموع : 3/ 427)
oleh : K.H. Moch. Syihabudin Muhsin (Rohimahulloh)
Redaksi Shalawat Yang paling Shahih Adalah
اللَهمَّ صَلِّ على محمّدٍ وعلى آلِ محمّدٍ، كما صَلَّيْتَ على آلِ إِبْراهيمَ، إِنَّكَ حَميدٌ مَجيدٌ، اللّهمَّ بارِكْ على محمّدٍ وعلى آلِ محمّدٍ، كما باركْتَ على آلِ إبْراهيمَ، إِنّك حَميدٌ مَجيدٌ. متّفق عليه.
اللّهمَّ صلِّ على محمّدٍوعلى آلِ محمّدٍ، كما صلّيْتَ على إِبْراهيمَ وعلَى آلِ إبراهيمَ، إِنّك حميدٌ مجيدٌ، اللّهمَّ بارِكْ على محمّدٍ وعلى آل محمّدٍ، كما باركْتَ على إبراهيمَ وعلَى آلِ إبراهيمَ، إِنّكَ حميدٌ مجيدٌ. متّفق عليه.
اللّهمَّ صَلِّ على محمّدٍ وعلَى أَزْواجِه وذُرِّيَّتهِ، كما صلّيتَ على آلِ إِبْراهيمَ، وبارِكْ على محمّدٍ وعلَى أَزْواجِه وذُرِِّيَّتِه، كما باركْتَ على آل إِبراهيمَ، إنّك حميدٌ مجيدٌ. متّفق عليه.
15. Mengangkat kedua tangan tatkala bangkit dari Tasyahhud awwal
Ibnu Umar ra mengangkat kedua tangannya sampai batas kedua bahunya tatkala bangkit dari tasyahhud awwal. Beliau menghubungkan hal tersebut kepada Nabi saw . ( HR. Bukhoriy ) ( فتح الباري : 2/ 462)
Karena Demikian, Maka para ‘Ulama Syafi’iyyah mengatakan bahwa mengangkat kedua tangan tatkala bangkit dari tasyahhud awwal itu disunatkan, dan menurut mereka : inilah yang benar.
Disamping hadits tadi, juga ‘Ali bin Abi Thalib ra menyatakan bahwa Nabi saw apabila beliau bangkit dari Tasyahhud awwal mengangkat kedua tangannya sambil bertakbir ( HR. Bukhoriy ) ( المجموع 2/ 409 )
16. Thuma’ninah pada Shalat
Nabi saw bersabda : “ Lakukanlah ruku’ dengan Thuma’ninah, kemudian bangkitlah dari ruku’ sehingga anda berdiri tegak, kemudian lakukanlah sujud dengan thuma’ninah, kemudian bangkitlah dari sujud sehingga anda duduk dengan thuma’ninah, kemudian lakukanlah sujud kedua dengan thuma’ninah, kemudian lakukanlah semua itu pada shalatmu seterusnya”. ( HR. Tujuh ‘Ulama hadits dari Abu Hurairah ) ( بلوغ المرام: 54 )
Pada seuatu ketika Nabi saw melihat seseorang yang tidak menyempurnakan ruku’ dan sujudnya, lantas beliau bersabda: “ Anda tidak melakukan Shalat “ .( HR. Bukhoriy dan yang lainnya dari Hudzaifah ra )
Dan Nabi saw bersabda : “ Jika salah seorang kamu melakukan ruku’, dan pada ruku’nya membaca “ سبحان ربّي العظيم “ tiga kali, maka ruku’nya telah sempurna, tetapi kesempurnaan yang paling minimal”.( HR. Tirmidziy dan Ibnu Majah dari Ibnu Mas’ud ra ) ( المجموع :3/ 8).
Dari Hadits-hadits tersebut para ulama sepakat bahwa thuma’ninah itu wajib. ( تح الباري :2/ 535)
17. Membaca Tasyahhud dengan cara sir
Seluruh ulama sepakat bahwa Tasyahhud - baik awwal maupun akhir - harus dibaca secara sir, berdasarkan hadits shahih riwayat Abu Daud dan Tirmidziy dari Ibnu Mas’ud ra . ( المجموع : 3/ 427)
