Pengertian Niat
- Posted: 18.57
- |
- Author: ray81
Niat – menurut arti kata – berarti maksud , dan - menurut pengertian Syara – berarti maksud melakukan ibadah semata – mata karena Allah SWT. Ini adalah ikhlas , karena ibadah itu mengikhlaskan amal secara total semata – mata karena Allah SWT. Firman Allah SWT :
( وَمَا أُمِرُوا اِلاّ لِيَعْبُدُوا اللهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِينَ ) البـيّنة : 5
Dan tidaklah mereka diperintah kecuali agar mereka beribadah kepada Allah dengan mengikhlaskan( ketaatan )agama semata-mata karena – Nya.
Dan sabda Nabi saw :
" إِنّما الأَعْمالُ بالنِـيّةِ " رواه الأئمّة الستّتة
Semua amal perbuatan itu hanyalah tergantung kepada niat ( keikhlasan )
Dalam kaitan ini imam Mawardiy mengatakan bahwa – menurut para ulama – ikhlas itu adalah niat . ( Al-Fiqhul Islamiy : 1 / 611 ). Niat atau maksud ini didalam hati , sama sekali tidak ada kaitannya dengan pengucapan lisan. Abu Huraiah mengatakan:
" كان رسولُ الله r إِذَا قامَ إِلى الصَّلاةِ يُكَبِّرُ حِينَ يَقُومُ " متفق عليه
Rasulullah saw apabila melakukan shalat beliau bertakbir tatkala berdiri.
Hadits ini menegaskan bahwa Nabi saw tidak mengucapkan apa – apa kecuali takbir.
Adapun pengucapan niat yang sekarang masih membudaya – menurut imam Mawardiy – berasal dari kesalahan sebagian orang dalam memahami perkataan Imam Syafi’iy :" Tidak shah shalat kecuali dengan pengucapan ". Mereka mengira bahwa pengucapan disini pengucapan niat , padahal maksud Imam Syafi’iy pengucapan Takbirotul ihrom " الله أكبر " lain tidak. ( Al- majmu’ : 3 / 232 ).
oleh : K.H. Moch. Syihabudin Muhsin (Rohimahulloh)
( وَمَا أُمِرُوا اِلاّ لِيَعْبُدُوا اللهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِينَ ) البـيّنة : 5
Dan tidaklah mereka diperintah kecuali agar mereka beribadah kepada Allah dengan mengikhlaskan( ketaatan )agama semata-mata karena – Nya.
Dan sabda Nabi saw :
" إِنّما الأَعْمالُ بالنِـيّةِ " رواه الأئمّة الستّتة
Semua amal perbuatan itu hanyalah tergantung kepada niat ( keikhlasan )
Dalam kaitan ini imam Mawardiy mengatakan bahwa – menurut para ulama – ikhlas itu adalah niat . ( Al-Fiqhul Islamiy : 1 / 611 ). Niat atau maksud ini didalam hati , sama sekali tidak ada kaitannya dengan pengucapan lisan. Abu Huraiah mengatakan:
" كان رسولُ الله r إِذَا قامَ إِلى الصَّلاةِ يُكَبِّرُ حِينَ يَقُومُ " متفق عليه
Rasulullah saw apabila melakukan shalat beliau bertakbir tatkala berdiri.
Hadits ini menegaskan bahwa Nabi saw tidak mengucapkan apa – apa kecuali takbir.
Adapun pengucapan niat yang sekarang masih membudaya – menurut imam Mawardiy – berasal dari kesalahan sebagian orang dalam memahami perkataan Imam Syafi’iy :" Tidak shah shalat kecuali dengan pengucapan ". Mereka mengira bahwa pengucapan disini pengucapan niat , padahal maksud Imam Syafi’iy pengucapan Takbirotul ihrom " الله أكبر " lain tidak. ( Al- majmu’ : 3 / 232 ).
oleh : K.H. Moch. Syihabudin Muhsin (Rohimahulloh)
Lemon Twist Blogger Template is an extremely beautiful blogger template created by JackBook.Com based on Lemon Twist Wordpress themes by farfromfearless.com. You can edit this words into your own.